Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jepara

Gambar; Gedung NU Jepara, Kampus INISNU, STIENU dan STTDNU Jepara

Sabtu, 20 November 2010

NU Sumbar Rintis Perguruan Tinggi

Wakil Ketua PWNU Sumbar DR. Dasril menyebutkan, untuk menyiapkan tenaga-tenaga sarjana yang berwawasan Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Sumatera Barat, PWNU Sumbar tengah merintis pendirian perguruan tinggi. Kehadiran perguruan tinggi tersebut saat ini memang sudah menjadi kebutuhan.

Dalam pertemuan penyusunan kepengurusan Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Sumbar, Sabtu (25/9) di Padang, Dasril mengatakan, saat ini tengah diselesaikan pengurusan legalitas formal. ”Sedangkan lahan pembangunan perguruan tinggi tersebut sudah tersedia. Bahkan sudah ada bangunan tempat belajar,” tambah Dasril.

”Perguruan tinggi tersebut berada dibawah Yayasan Darul Ma’arif yang diwadahi oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sumatera Barat. Diharapkan lulusan perguruan tinggi tersebut nantinya siap pakai,” kata Dasril didampingi Wakil Ketua PWNU Sumbar Darmansyah, M.Sc.

Dikatakan Dasril, visi perguruan tinggi tersebut adalah mencetak lulusan yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan Qur’ani. ”Alasan pendirian perguruan tinggi adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan zaman. Kebangkitan NU harus dibarengi dengan ilmu pengetahuan. Salah satu media dari perkembangan ilmu tersebut adalah perguruan tinggi,” kata Dasril  yang juga dosen Universitas Negeri Padang ini.

Terkait dengan tenaga pengelola dan pengajar, menurut Dasril, lebih dari cukup. Tinggal hanya mengkonsolidasikan tenaga-tenaga yang dibutuhkan. Walaupun masih berserakan, kita yakin tenaga pengelola dan pengajar memadai.

Jabatan Ketua LPTNU Sumbar dipercayakan kepada DR.Afrira Khaidir SH, MH dan sekretaris Basrial Luhni, SH, MH. Menurut Basrial Luhni, berdasarkan SK Diknas No. 034/2005, perancangan kurikulum diserahkan ke perguruan tinggi bersangkutan. Kecuali materi Bahasa Indonesia, Pancasila, Kewarganegaraan dan Agama, merupakan kurikulum wajib.

”Dengan dasar itu, kita akan upaya kurikulum yang dapat menghasilkan lulusan yang dibutuhkan masyarakat. Spesifiknya, setiap semester akan ada mata kuliah pendidikan agama. Sehingga lulusannya memiliki pemahaman keagamaan yang memadai, disamping penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Basrial menambahkan. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung dari Padang. (arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar