Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jepara

Gambar; Gedung NU Jepara, Kampus INISNU, STIENU dan STTDNU Jepara

Sabtu, 20 November 2010

Kiprah NU pada Pendidikan Tinggi Masih Kurang

Kendati Nahdlatul Ulama merupakan organisasi massa Islam yang terbesar di tanah air, namun ternyata dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi kiprah NU tidak sebesar organisasinya.
Demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr Muhammad Ali pada Roundtable Discussion PP LP Ma’arif NU di Jakarta, Kamis (29/11) malam. Dalam kesempatan itu hadir Ketua PP LP Maa'rif Dr Thoyib IM dan pimpinan universitas serta sekolah tinggi di lingkungan NU.
Menurut Dirjen Muhammad Ali, NU sebetulnya memiliki potensi yang luar biasa. “Selama ini, NU punya kekayaan tapi tidak terurus. Tanah dimana-mana, tapi agak lalai. Mungkin ini mencerminkan tabiatnya orang baik sehingga menganggap semua orang itu baik, padahal satu per satu diambil orang,” katanya
Potensi lain, lanjut Ali, NU merupakan organisasi yang paling luwes. Karena  mampu menyeimbangkan antara muhafadlah  dengan akhdzu, atau menjaga nilai-nilai lama yang baik serta menggali nilai baru yang lebih baik.
“Sebab agar tidak terjadi cultural shock, sebagaimana dikemukakan Neisbit. Maka siapapun harus melakukan adaptasi. NU pada kondisi apapun bisa beradaptasi,” ujar mantan Dekan Fakultas Pendidikan UPI Bandung ini.
Menurut dia, perguruan tinggi yang baik adalah yang perguruan tinggi yang berkarakter, memiliki kemandirian dan kerjasama dengan berbagai pihak. Selain itu mampu menjaga citra perguruan di mata masyarakat. “Sebab  kalau sudah terpuruk susah bangunnya,” imbuhnya.
Dikatakan pula, di provinsi Jawa Barat sekarang ini terdapat 800 perguruan tinggi swasta, tapi secara keseluruhan jumlah mahasiswanya hanya 15.000 orang. Jadi rata-rata satu perguruan tinggi itu hanya memiliki tidak sampai dari 200 mahasiswa. “Perguruan tinggi NU diharapkan jangan seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris PP LP Ma’arif, Aceng Abdul Azis mengatakan, saat ini di lingkungan NU terdapat 74 perguruan tinggi, kurang lebih 11 PT yang secara eksplisit memakai nama NU. Secara umum kondisi PT di lingkungan NU masih jauh tertinggal, meskipun sebagian dinilai sejajar bahkan lebih baik.
“Perlu dibangun kerjasama dengan Departemen Agama untuk mendorong PT di lingkungan NU agar dapat sejajar dengan PT-PT yang lain,” kata Aceng. Pada acara bertema “Perumusan grand desain pengembangan perguruan tinggi di lingkungan NU dan pemetaan potensinya”, terungkap keinginan untuk melakukan realisasi pendirian Universitas NU di Jakarta. (kas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar