Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jepara

Gambar; Gedung NU Jepara, Kampus INISNU, STIENU dan STTDNU Jepara

Sabtu, 20 November 2010

Kualitas, Persoalan Utama Pendidikan NU

Ketua PCNU Jember, KH. Muhyiddin Abdusshomad mengajak warga NU (Nahdliyyin) untuk bersama-sama memikirkan pendidikan NU. Pasalnya, secara umum pendidikan NU masih tertinggal. Ketertinggalan itu bisa dilihat dari banyaknya kader NU yang tingkat pendidikannya masih rendah maupun sekolah-sekolah NU yang sepi peminat.

“Kita harus berjuang bersama-sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan NU,” tukasnya saat memberikan wejangan (tausiyah) dalam acara Halalbihalal Keluarga Besar Universitas Islam Jember (UIJ) di aula UIJ, Ahad (19/10).

Menurutnya, pendidikan memang menjadi persoalan utama umat Islam Indonesia. Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah warga Nahdliyyin, maka merekalah yang jelas mengalami ketertinggalan pendidikan.

“Tapi kita jangan berkecil hati, asalkan betul-betul berusaha, insya Allah (kita) bisa. Mudah-mudahan UIJ bisa memulai,” jelasnya seraya menyebut beberap perguruan tinggi NU patut dibanggakan, misalnya Unisma Malang.

Peningkatan kualitas pendidikan, tandas penulis beberapa buku itu, adalah suatu keniscayaan dalam menghadapi persaingan pendidikan yang semakin ketat. Jika kualitas sebuah lembaga pendidikan bagus, "ia pasti dicari orang di manapun ia berada."

“Seperti mutiara, walaupun berada di dasar laut, tapi orang tetap mencarinya. Sebaliknyha, meski ada di pinggir jalan, tapi kalau hanya batu biasa, orang tak akan menghiraukannya,” tutur KH. Muhyiddin.
  
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU), Drs. H. Soekamto Irhamuddin, SH., M.Hum., dalam sambutannya, menegaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya (UIJ) sepenuhnya akan menjadikan NU sebagai basis berpijaknya dalam proses pengembangan diri.

Pihaknya juga menyatakan, bagi UIJ, NU adalah jantung dan denyut nadinya. Sehingga semua kebijakan harus dikonsultasikan kepada NU.

“Namun untuk soal pengembangan, kami lebih mengikuti manajemen modern,” tukasnya (ary).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar