Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jepara

Gambar; Gedung NU Jepara, Kampus INISNU, STIENU dan STTDNU Jepara

Sabtu, 20 November 2010

Dakwah Kampus Perlu Ditingkatkan

Di jaman yang semakin maju ini, metode dan medan dakwah harus semakin dikembangkan, sebab tantangan yang dihadapi juga sudah berbeda. Jika dulu yang dihadapi masyarakat desa, sekarang sudah semakin kompleks.
“Ada dampak negatif internet, narkoba, dunia intertaint, dugem, dan lain sebagainya. Karena itu, “Metode dakwah sekarang harus dikemas lebih baik lagi,” kata Dr H Mahmud Mustain, MSc, Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur kepada NU Online di Surabaya, Selasa (25/12).
Alumnus Universitas Newcastel Upon-Tyne dan Leceister Inggris itu menyatakan hal itu, karena saat ini serangan “perusak mental” datang dengan sangat deras. Bahkan seakan datang dari segala arah, dengan sistem yang sudah tertata rapi. Bahkan sudah bukan rahasia lagi kalau karakter remaja Indonesia diubah oleh media.
“Kita sekarang ini dalam kondisi kewalahan, sebab sarana pembangun masih belum sebanding dengan sarana perusaknya,” tegas dosen Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu. “Kita sekarang ini masih dalam posisi defensif, belum menyerang. Padahal sebaik-baik pertahanan adalah menyerang,” tegas alumnus Pesantren Langitan itu.
Oleh karenanya, ia menginginkan agar semua pihak melebarkan sarana dakwahnya. Jika pada masa lalu masih hanya menggunakan masjid dan pesantren, saat ini sudah perlu ditambahkan lagi dengan kampus dan institusi-institusi pemerintah. Sebab keduanya bernilai sangat strategis. Kampus adalah tempat calon-calon pemimpin negara di masa depan. Sedangkan institusi negara memiliki pengaruh dan kekuasaan yang besar.
Sebagai kader NU, ia mengharapkan agar induknya mau lebih serius menggarap lahan dakwah di kampus itu. Caranya dengan memberikan konsep yang menarik untuk dibaca kalangan akademisi. Lebih riil lagi menginstruksikan agar semua Pengurus Wilayah segera membentuk ISNU di wilayah masing-masing sampai di tingkat Pengurus Cabang. Sebab sampai saat ini belum semua Pengurus Wilayah mempunyai ISNU.
“Ini sangat penting, sebab disadari atau tidak, sarjana-sarjana NU itu semakin banyak jumlahnya,” tegas Mahmud.
Karenanya ia sangat mendukung apabila NU semakin menggalakkan pendirian komisariat-komisariat IPNU dan PMII di kampus-kampus, atau di sekolah-sekolah dekat perguruan tinggi. “Mereka perlu terus di-support agar semakin besar dan bisa mewarnai,” harap keponakan KH Abdullah Faqih itu.
Dalam menghadapi dunia modern seperti sekarang, kaum intelektual layak dilibatkan dalam kancah dakwah. Sebab masyarakat yang dihadapi juga masyarakat intelektual. Biasanya mereka lebih banyak menggunakan rasio dalam mengambil sikap. Karenanya metode dakwah saat ini perlu dikemas lebih rapi, misalnya dengan memadukan intelektual dan keimanan, agar bisa menembus ke scientific mereka.
“Dalam hal ini NU yang paling berpeluang besar, yang lain susah, sebab di NU ada karamah, dan sebagainya. Yang lain tidak ada,” tandas Mahmud memberi semangat. (sbh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar