Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jepara

Gambar; Gedung NU Jepara, Kampus INISNU, STIENU dan STTDNU Jepara

Sabtu, 20 November 2010

Maarif NU Berupaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan NU

Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama. Walaupun masalah yang dihadapi lembaga pendidikan di lingkungan NU masih banyak, terutama kurangnya bidang disiplin yang dibutuhkan.

Ketua PP Lembaga Pendidikan Ma’arif NU DR. Thoyib, IM mengungkapkan pada jawaban pemandangan umum yang diberikan PW NU terhadap LPJ PBNU dalam Muktamar NU ke-32, Kamis (24/3). Thoyib mencontohkan, sebanyak 184 perguruan tiinggi yang tergabung di Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU), hanya 5 yang berbentuk universitas. Sisanya merupakan sekolah tinggi. Ini merupakan tantangan bagi NU bagaimana mendirikan universitas NU ke depan.

“Ironisnya lagi, hanya satu yang memiliki fakultas kedokteran, yakni Unisma. Selain itu, perguruan tinggi tersebut tidak memiliki nama universitas Nahdlatul Ulama, melainkan nama lain yang secara langsung tidak menunjukkan identitas NU,” kata Thoyib.

Menurut Thoyib, langkah yang dilakukan oleh LP Ma’arif mengenali lembaga yang berada di bawah naungan NU antara lain dengan melalui logo dan stempel. Jika logo dan stempel berlambang bintang Sembilan, maka sudah dipastikan NU. Lambang tersebut hanya dimiliki oleh warga NU. “Ke depan Ma’arif mendorong langkah-langkah yang jelas labelisasi lembaga yang berada dalam naungan Ma’arif ini,” kata Thoyib lagi.

Saat ini, terdapat sekitar 12.000 madrasah (tingkat tsanawiyah, aliyah/sederajat), 1.884 sekolah umum dari SD hingga SMA dan sejumlah SMK. Lembaga pendidikan madrasah yang berada di Ma’arif tersebut malah ada yang sudah mendapatkan prestasi ISO. “Itu menunjukkan prestasi yang bagus. Tak kalah dengan sekolah lain,” kata Thoyib.

Ditambahkan Thoyib, semua madrasah Ma’arif tersebut sudah mendapatkan bantuan yang difasilitasi Ma’arif. “Untuk memperkuat lembaga pendidikan tinggi yang tergabung di APTINU, sebaiknya pembinaannya dipisahkan dari LP Ma’arif. Sehingga pengembangan dan peningkatan perguruan tinggi NU tersebut lebih maksimal,” harap Thoyib. (arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar