Jika dihitung, banyak sekali perguruan tinggi yang bernaung dibawah NU, karena jumlahnya lebih dari 200, tetapi sayangnya, sebagian besar perguruan tinggi tersebut berkonsentrasi pada program studi berbasis agama Islam.
Dr Nur Ahmad, Ketua Lajnah Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) berpendapat untuk masa waktu yang akan datang, tak boleh lagi mengandalkan jurusan agama, tetapi harus mengembangkan jurusan umum yang selama ini kurang dimasuki.
“Dari pengalaman, kita agak sedikit terperangah ketika membuat program studi baru, nanti dosennya siapa. ya kita cari terus, kalau perlu kita pinjam, nanti lama-lama kita akan memiliki dari kader sendiri. Kita harus dimulai,” kata Nur Ahmad yang juga rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang ini.
Ia berpendapat, pengembangan pendidikan agama lebih baik dikonsentrasikan di pesantren saja yang selama ini telah terbukti menghasilkan kualitas lulusan yang lebih baik daripada di perguruan tinggi agama.
Ia berharap pemerintah mendukung perguruan-perguruan tinggi swasta dibawah naungan NU ini karena lulusan perguruan tinggi NU karena pasti menjadi nasonalis yang baik dengan karakter yang dipengaruhi pesantren sehingga karakter ajaran aswaja benar-benar berpengaruh dalam kehidupan bangsa.
“Orang-orang aswaja itu dinamis, tapi tak meninggalkan yang lama, tak ada kekangan, dia lepas, tetapi tetap menggunakan prinsip lama yang baik, tetapi mengambil yang baru yang lebih baik, ungkapan yang sudah seringkali kita dengar al-muhafadhatu alal qadimish Shalih wal akhdzu bil jadidil aslah, ini yang selalu kita pegang,” terangnya.
Dukungan dari pemerintah tersebut sangat penting karena sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini masih minimal. “Mereka tak bisa dibiarkan dalam kondisi begitu-begitu saja,” tandasnya. (mkf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar